Contoh Laporan Perjalanan (Study Tour) Candi Borobudur dan Jogja Bay



KARYA WISATA ISLAMI DAN EDUKASI
CANDI BOROBUDUR DAN JOGJA BAY

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Mengikuti Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2017/2018


index.png
 












Disusun oleh:
Kelompok 1
1.     Lestari Handayani                (01010)
2.     Viki Fatmasari                      (01020)
3.     Ayu Hartutik                        (01031)
4.     Meilani Rosinta Anabella    (01047)
5.     Novy Rosyana                       (01049)
6.     Tantri                                    (01055)


MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH WONOSARI KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI 2017

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan wisata islami dan edukasi ini telah disahkan pada:
Hari, tanggal:






Pembimbing 1                                                       Pembimbing 2



Purnomo, S.Ag.                                                    Suwarno, S.Pd.




Mengetahui
Kepala MTs Al Irsyad Wonosari



Drs. Toto Karyoto







i
 
 
HALAMAN MOTTO

v Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya. Hiduplah seakan kau akan mati hari ini
v Ilmu tanpa diamalkan bagai pohon yang tidak berbuah.
v Kejujuran adalah modal utama untuk menuju keberuntugan.
                                                                                 
































ii
 
 
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya wisata ini saya persembahkan kepada:
1.       Diri saya sendiri
2.       Orang tua
3.       Pembimbing
4.       Kepala Madrasah dan Guru Mts Al Irsyad wonosari

































iii
 
 



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini. Tidak lupa shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang insyaallah kita tunggu syafaatnya di hari akhir nanti.
Karya tulis ini kami susun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional 2017/2018 dengan judul “Karya Wisata Islami dan Edukasi Candi Borobudur dan Jogja Bay”. Karya wisata ini belum sepenuhnya sempurna untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Ucapan terima kasih kepada anggota dan pembimbing yang telah membantu penyusunan karya tulis ini.


                                                                                         
                                                                                          Ngawi


                                                                                          Penulis









iv
 
 
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................    i
HALAMAN MOTTO....................................................................    ii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................    iii
KATA PENGANTAR...................................................................    iv
DAFTAR ISI..................................................................................    v
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang....................................................................    1
2.      Rumusan Masalah...............................................................    1
3.      Tujuan Pengamatan.............................................................    1
4.      Manfaat Pengamatan..........................................................    2
5.      Waktu dan Tempat Pengamatan.........................................    2
BAB II HASIL PENGAMATAN
1.      Sejarah Berdirinya Candi Borobudur.................................    3
2.      Fasilitas Wahana Jogja Bay................................................    9
BAB III PENUTUP
1.      Simpulan.............................................................................    13
2.      Saran...................................................................................    13
Daftar Pustaka................................................................................    14
Lampiran-lampiran..........................................................................    15




















v
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Study tour merupakan ajang rekreasi sekolah untuk menambah wawasan pengetahuan siswa. Selain belajar di sekolah siswa juga dapat belajar di luar melalui kegiatan study tour. Kegiatan ini juga dapat menjernihkan pikiran siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan setiap hari.
Kegiatan wisata yang dilakukan pada tahun 2017 ini mengusung tema wisata islami dan edukasi. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya bersenang-senang tetapi juga diharapkan siswa dapat belajar dan menambah wawasan pengetahuannya. Objek yang dikunjungi meliputi benda-benda bersejarah dan tempat permainan.
Candi Borobudur Magelang dan Jogja Bay Yogyakarta merupakan objek wisata yang menjadi tujuan. Candi Borobudur merupakan salah satu dari keajaiban dunia. Tidak hanya itu Candi Borobudur merupakan candi budha terbesar di Asia Tenggara. Jogja Bay merupakan wahana wisata air yang sangat cocok digunakan sebagai area bermain setelah melakaukan wisata islami dan edukasi.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam wisata ini sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Candi Borobudur?
2.      Bagaimana fasilitas wahana yang terdapat di Jogja Bay?
C.    Tujuan Pengamatan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pengamatan dalam wisata ini adalah untuk:
1.      Mengetahui sejarah pendirian Candi Borobudur
2.      Mengetahui fasilitas wahana yang ada di Jogja Bay




1
 
 
D.   
2
 
Manfaat Pengamatan
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan wisata ini adalah:
1.      Siswa akan memperoleh pengetahuan tentang sejarah berdirinya Candi Borobudur.
2.      Siswa akan memperoleh pengetahuan tentang fasilitas tang ada di Jogja Bay
E.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan wisata islami dan edukasi selama satu hari penuh. Kegiatan dilaksanakan Rabu, 18 Oktober 2017 di tiga lokasi. Lokasi tersebut yaitu Candi Borobudur Magelang dan Wahana Air Jogja Bay.
























BAB II
HASIL PENGAMATAN

A.    Sejarah Berdirinya Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan candi Budha, terletak di desa Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja Kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber lain berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara sumber lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia.
3
 
Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut. Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
4
2

 
Setiap tingkatan memiliki relief-relief yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana, ada pula relief-relief cerita jātaka. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Seorang budhis asal India bernama Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut “The Lamp for the Path to Enlightenment” atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikelilingii rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Hal tersebut berdasarkan prasasti Kalkutta bertuliskan ‘Amawa’ berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi, kemungkinan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo terdapat aktivitas warga membuat kerajinan. Selain itu, puncak watu Kendil merupakan tempat ideal untuk memandang panorama Borobudur dari atas. Gempa 27 Mei 2006 lalu tidak berdampak sama sekali pada Borobudur sehingga bangunan candi tersebut masih dapat dikunjungi.
5
 
Sejarah Candi Borobudur Sekitar tiga ratus tahun lampau, tempat candi ini berada masih berupa hutan belukar yang oleh penduduk sekitarnya disebut Redi Borobudur. Pertama kalinya, nama Borobudur diketahui dari naskah Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, disebutkan tentang biara di Budur. Kemudian pada Naskah Babad Tanah Jawi (1709-1710) ada berita tentang Mas Dana, seorang pemberontak terhadap Raja Paku Buwono I, yang tertangkap di Redi Borobudur dan dijatuhi hukuman mati. Kemudian pada tahun 1758, tercetus berita tentang seorang pangeran dari Yogyakarta, yakni Pangeran Monconagoro, yang berminat melihat arca seorang ksatria yang terkurung dalam sangkar. Pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles mendapat berita dari bawahannya tentang adanya bukit yang dipenuhi dengan batu-batu berukir.
Berdasarkan berita itu Raffles mengutus Cornelius, seorang pengagum seni dan sejarah, untuk membersihkan bukit itu. Setelah dibersihkan selama dua bulan dengan bantuan 200 orang  penduduk, bangunan candi semakin jelas dan pemugaran dilanjutkan pada 1825. Pada 1834, Residen Kedu membersihkan candi lagi, dan tahun 1842 stupa candi ditinjau untuk penelitian lebih lanjut. Mengenai Nama Borobudur sendiri banyak ahli purbakala yang menafsirkannya, di antaranya Prof. Dr. Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata Borobudur berasal dari dua kata Bhoro dan Budur. Bhoro berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bihara atau asrama, sedangkan kata Budur merujuk pada kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Pendapat ini dikuatkan oleh Prof. Dr. WF. Stutterheim yang berpendapat bahwa Borobudur berarti Bihara di atas sebuah bukit. Prof. JG. De Casparis mendasarkan pada Prasasti Karang Tengah yang menyebutkan tahun pendirian bangunan ini, yaitu Tahun Sangkala: rasa sagara kstidhara, atau tahun Caka 746 (824 Masehi), atau pada masa Wangsa Syailendra yang mengagungkan Dewa Indra. Dalam prasasti didapatlah nama Bhumisambharabhudhara yang berarti tempat pemujaan para nenek moyang bagi arwah-arwah leluhurnya.

6
 
Bagaimana pergeseran kata itu terjadi menjadi Borobudur? Hal ini terjadi karena faktor pengucapan masyarakat setempat. Pembangunan Candi Borobudur Candi Borobudur dibuat pada masa Wangsa Syailendra yang Buddhis di bawah kepemimpinan Raja Samarotthungga. Arsitektur yang menciptakan candi, berdasarkan tuturan masyarakat bernama Gunadharma. Pembangunan candi itu selesai pada tahun 847 M. Menurut prasasti Kulrak (784M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman sebagai penasihat yang ahli dalam ajaran Buddis Tantra Vajrayana.
Pembangunan candi ini dimulai pada masa Maha Raja Dananjaya yang bergelar Sri Sanggramadananjaya, dilanjutkan oleh putranya, Samarotthungga, dan oleh cucu perempuannya, Dyah Ayu Pramodhawardhani. Sebelum dipugar, Candi Borobudur hanya berupa reruntuhan seperti halnya artefak-artefak candi yang baru ditemukan. Pemugaran selanjutnya oleh Cornelius pada masa Raffles maupun Residen Hatmann, setelah itu periode selanjutnya dilakukan pada 1907-1911 oleh Theodorus Van Erp yang membangun kembali susunan bentuk candi dari reruntuhan karena dimakan zaman sampai kepada bentuk sekarang. Van Erp sebetulnya seorang ahli teknik bangunan Genie Militer dengan pangkat letnan satu, tetapi kemudian tertarik untuk meneliti dan mempelajari seluk-beluk Candi Borobudur, mulai falsafahnya sampai kepada ajaran-ajaran yang dikandungnya. Van Erp mencoba melakukan studi banding selama beberapa tahun di India. Ia juga pergi ke Sri Langka untuk melihat susunan bangunan puncak stupa Sanchi di Kandy, sampai akhirnya Van Erp menemukan bentuk Candi Borobudur, sedangkan mengenai landasan falsafah dan agamanya ditemukan oleh Stutterheim dan NJ. Krom, yakni tentang ajaran Buddha Dharma dengan aliran Mahayana-Yogacara dan ada kecenderungan pula bercampur dengan aliran Tantrayana-Vajrayana.

7
 
Penelitian terhadap susunan bangunan candi dan falsafah yang dibawanya tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi kalau dihubung-hubungkan dengan bangunan-bangunan candi lainnya yang masih satu rumpun. Seperti halnya antara Candi Borobudur dengan Candi Pawon dan Candi Mendut yang secara geografis berada pada satu jalur. Materi Candi Borobudur Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2 yang tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km.
Jumlah tingkat ada sepuluh, tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah. Tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir. Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Zaman Megalithic  nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Salah satunya yang ditemukan di Lebak Sibedug Leuwiliang Bogor Jawa Barat.






8
 
Bangunan serupa juga terdapat di Candi Sukuh di dekat Solo,  juga Candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan Candi Borobudur yang merupakan kekhasan arsitektur Budhis di Indonesia.




























B.     Fasilitas Wahana Air Jogjabay
Jogyabay Waterpark memberikan keamanan dan kenyamanan bagi keluarga, juga menyajikan berbagai wahana yang memberikan pengalaman baru dan seru. Salah satu wahana yang seru dan dapat dinikmati bersama keluarga adalah Bekti Adventure,  slide yang berbentuk seperti luar angkasa ini dinikmati dengan menggunakan rafting tube untuk 4 orang dan siapapun yang mencobanya akan terpacu adrenalinnya. Jogyabay, waterpark paling besar serta tercanggih di Indonesia. Beritanya Jogyabay adalah waterpark paling besar serta tercanggih di Indonesia.
Jogyabay Waterpark akan menjadi wahana bermain air terluas yang ada di Indonesia. Terdapat di area seluas 7,7 hektare yang memakai Tanah Kas Desa (TKD) Desa Maguwoharjo. Awal mulanya wahana permainan air terluas jatuh pada Go Wet Waterpark dengan luas 7,5hektare. Jogyabay sendiri akan mempunyai 5 hektare tempat permainan 2,7 hektare tempat parkir.
Jogyabay Waterpark mempunyai 19 wahana, bukan sekedar hanya wahana permainan air namun akan mempunyai wahana edukasi. Wahana air yang diunggulkan yakni “How To Survive In Tsunami and Eartquake”. Akan ada 8 ombak besar termasuk juga didalamnya ombak tsunami, serta pengunjung disuruh untuk menyelamatkan diri.
Jogyabay Waterpark juga mempunyai taman bajak laut (Adventure Pirates), hingga akan menjadijan Jogyabay setara dengan waterpark yang lain seperti waterpark yang ada di Bali serta Orlando. Jogyabay waterpark akan menggabungkan usnur Jogya serta Eropa hingga akan mempunyai kekhasan sendiri. Akan ada story telling yang memperlihatkan kebiasaan beberapa bajak laut Eropa yang bakal didatangkan lewat one-site live show, karakter, water rides, serta mechandise.
9
 
Menegment Jogyabay sendiri dalam menyuport kenyamanan pengunjung yakni dengan sedemikian tempat parker yang dapat menyimpan 400 mobil, 30 bus, serta 1.000 kendaraan beroda dua. Ada pula shuttle bus dari komplek parkir menuju pintu dengan untuk beberapa pengunjung yang tidak membawa kendaraan. Jogyabay Waterpark juga mempunyai Harbour Tearter juga sebagai pelengkap dari Jogyabay Waterpark. Kemampuan 1.500 pemirsa serta mempunyai audio berkualitas tinggi yang akan menaikkan kekhasan dari Jogyabay. Ada pula labirin yang dinamakan Lighthouse, serta ada pula tempat untuk menikmati makanan serta minuman yang dinamakan Kruger Bar.
10
 
Harga tiket masuk Wahana Air Jogja Waterpark dengan tipe anak-anak yang mempunyai tinggi kurang dari 110 cm akan dikenakan harga Rp60.000, dewasa akan dikenakan harga Rp90.000, serta orang tua dikenakan harga Rp60.000, serta anak-anak di bawah usia 2 tahun akan  memperoleh gratis masuk. Jogyabay Waterpark mulai dibuka dari pukul 09.00 sampai 18.00. Harbour Teater dibuka pada pukul 19.00 sampai 22.00 WIB. Akhir pekan, Jogyabay Waterpark dibuka lebih awal yakni pada pukul 08.00 WIB.
Wahana yang lainnya sebagai berikut :
1.      Memo Racer
Terdiri dari 8 lintasan seluncur, anda bersama teman dapat saling menguji kecepatan ketika meluncur wahana Memo Racer.
2.      Bekti Adventure
Akan membawa anda berkeliling Jogjabay melewati silindir yang meliuk-liuk.
3.      Brando Boomeranggo
Meluncur dengan kecepatan tinggi, anda seolah terpental bagai boomerang ketika sampai di akhir lintasan yang pada akhirnya bermuara di bagian sungai Jogyabay.
4.      Ziggy Giant Barrel
Terdiri dari beberapa prosotan pendek, anda juga akan dikejutkan dengan guyuran air dari barel besar yang ada di atas wahana.
5.      Mimi Family
Anda yang ingin sekedar menikmati suasana dan bersantai dapat memanfaatkan area Mimi Family yang tenang. Memanjakan pegunjung yang memberikan rasa nyaman.


6.     
11
 
Hip Playground
Lengkap dengan gazebo, pengunjung yang ingin bermain air bisa mengunjungi arena Hip Playground yang memungkinkan anda memainkan beberapa permainan bebas.
7.      South Beach
Merupakan kolam besar dengan saupan ombak tsunami yang biasa datang sewaktu-waktu.
8.      Donte Wild River
Biarkan dirimu mengalir bersama air di Donte Wild River, dengan arus yang tenang sambil mendengarkan kicauan burung dan hempasan angin sejuk kamu akan mengalir serasa di sungai.
9.      Kula Playpool
Kula Pool adalah tempat yang cocok untuk bersantai, dengan pool bar disisi kolam kamu dapat menikmati minuman favorit bersama teman-teman.
10.  Harbour Theater
Untuk melakukan pertunjukan drama musical “The Guardian Past Show In the Future” setiap hari sabtu dan minggu termasuk hari libur ham 15.00 WIB. Selain itu juga biasa digunakan untuk berbagai event, misalnya Family Gathering.
11.  Grand Hall
Ini adalah pintu masuk kami, para tamu akan langsung dapat melihat tema yang Jogyabay tampilkan.
12.  Volcano Coaster
Anda yang mencari kebebasan dan ingin melepas penat dapat mengekspresikannya pada wahana Volcano Coaster.
13.  Timo-Timo Rider
Wahana ini mempunyai lintasan yang tidak begitu panjang, namun tiga putaran pada lintasannya pasti membuat anda seolah terombang-ambing di tengah laut lepas.

14. 
12
 
Jolie Raft River
Jolie Raft River adalah wahana dengan ombak lembut yang membawa anda berjalan mengaliri bersama arus air.
Fasilitas yang disediakan Jogyabay selengkapnya adalah :
*      Spa
*      Musholla
*      VVIP Cabana
*      Panggung
*      Gazebo
*      Penyewaan Handuk
*      Layanan Foto
*      Pirates Ship
*      Light House
*      Kamar Mandi
*      Odong-odong (untuk mengatar Buboers dari pintu masuk ke dakam waterpark dan sebaliknya).














BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Setelah  penulis  mengadakan  pengamatan,  pengumpulan  serta  penyusunan  data  di  Candi  Borobudur dan Jogja Bay,  penulis  menyimpulkan  bahwa  :
1.      Candi  Borobudur  merupakan  salah  satu  dari  tujuh  keajaiban  dunia,  serta  merupakan  tempat  wisata  yang  ramai  dikunjungi  turis  dari  dalam  maupun  luar  negeri
2.      Candi  Borobudur  merupakan  candi  kuno  peninggalan  agama  Budha  yang  merupakan  campuran  kebudayaan  Jawa  dan  Hindu-Budha.
3.      Borobudur  sekarang  selain  tempat  suci  bagi  umat  Budha,  juga sebagai  monumen  kebudayaan  bangsa  dan  monumen  peninggalan  sejarah  serta  menjadi  pusat  penelitian  dari  berbagai  negara,  dan  mempunyai  daya  tarik  yang  luar  biasa.
4.      Jogja Bay adalah tempat rekreasi keluarga yang sangat menyenangkan
5.      Jogja Bay adalah Waterpark terbesar dan tercanggih di Indonesia

2.      Saran
      Setelah penulis mengamati dan menyimpulkan, maka penulis menyarankan:
1.       Supaya  tetap  menjaga  dan  melestarikan  semua peninggalan bersejarah di Indonesia.
2.       Menghargai kebudayaan nenek moyang.
3.       Diharapkan  bagi  pengunjung  untuk  dapat  memperoleh  peningkatan  dalam  pengajaran  dan  pembelajaran,  khususnya  pemahaman  tentang  budaya  Indonesia, selain  itu Candi Borobudur  merupakan  tempat  suci  bagi  umat  Budha  maka  hendaknya  bagi  pengunjung  harus  bersikap  sopan.
4.       Pengunjung Jogja Bay diharapkan menaati peraturan yang berlaku.




13
 
 
DAFTAR PUSTAKA

Madhori, Candi Borobudur Sepanjang Masa
https://canacantya.wordpress.com/sejarah/sejarah-berdirinya-candi-borobudur/
https://www.google.com/search?q=wahana+jogja+bay&ie=utf-8&oe=utf-8


































14
 
 



















LAMPIRAN-LAMPIRAN






















images.jpg,tt5.jpg
 






                                                                                                                   












fgg.jpg
 
















 














Komentar

  1. Betting Sites in Indiana - JtmHub
    Betting 논산 출장마사지 Sites 문경 출장안마 in Indiana If you are a 안성 출장샵 sports 아산 출장안마 fan, we have top picks for the best online Best Odds Guaranteed | December 10, 2021 · 양주 출장마사지 Top

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini